This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 31 Januari 2019

Kisi-Kisi USBN PPKn K-2006 2019


Kisi-kisi USBN PPKn 2019, Kurikulum 2016
1.         Pengertian norma
2.         Tujuan norma
3.         Ciri-ciri norma
4.         Perilaku yang sesuai norma
5.         Sumber hukum di Indonesia
6.         Makna proklamasi
7.         Hasil keputusan sidang PPKI, 18 Agustus 1945
8.         UUD 1945 pasal 1 ayat 2, makna kedaulatan
9.         Pengertian HAM
10.     Dasar hukum HAM
11.     Lembaga perlindungan HAM
12.     Latar belakang lahir UU perlindungan HAM
13.     Hakikat kebebasan mengeluarkan pendapat
14.     Cara menyampaikan pendapat di muka umum
15.     Dampak kemerdekaan mengemukakan pendapat
16.     Ciri-ciri masing-masing ideologi
17.     Perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
18.     Latar belakang HAM dibidang ekonomi diatur dalam UUD 1945
19.     Perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
20.     Pengertian Pancasila sebagai ideologi, dasar negara, pandangan hidup …
21.     Pasal UUD 1945 yang memberi peluang MPR untuk merubah UUD
22.     Pengertian negara demokrasi
23.     Sikap peserta musyawarah dalam demokrasi Pancasila
24.     Pengertian kedaulatan
25.     Penyebab hilangnya kedaulatan negara
26.     Pengertian bela negara
27.     Tujuan negara RI
28.     Sikap dan perilaku warga negara yang mencintai bangsa dan negara
29.     Fungsi negara
30.     Landasan hukum upaya bela negara
31.     Sistem bela negara Indonesia beradasarkan UUD 1945 pasal 30 ayat 2
32.     Sikap dan perilaku waarga negara yang mencintai bangsa dan negara
33.     Partisipasi warga negara dalam upaya bela negara
34.     Pengertian otonomi daerah
35.     Arti penting / tujuan pelaksanaan otonomi daerah
36.     Arti penting / tujuan pelaksanaan otonomi daerah
37.     Urusan yang menjadi wewenang pemerintah pusat dan daerah
38.     Asas otonomi daearah
39.     Pengertian kebijakan publik
40.     Manfaat pentingnya partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik
41.     Dampak dari partisipasi masyarakat terhadap perumusan kebijakan publik
42.     Pengertian globalisasi
43.     Arti pentingnya globalisasi bagi bangsa Indonesia
44.     Pengertian politik luar negara Indonesia
45.     Dampak globalisasi
46.     Sikap terhadap dampak globalisasi
47.     Pengertian prestasi diri
48.     Kelebihan pada diri seseorang sebagai potensi diri
49.     Upaya pengamanan Pancasila
50.     Partisipasi pelajar dalam upaya bela negara


Jumat, 25 Januari 2019

Persiapan UN 2019


Menyiapkan Anak dalam Menghadapi Ujian

Oleh : Damri Ahmad

Disampaikan pada acara pertemuan wali murid kelas IX

Hari : Selasa, 22 Januari 2019


Keberhasilan seorang anak dalam menghadapi ujian di sekolah baik itu US, USBN maupun UN bukan semata-mata menjadi tanggung jawab dari guru atau sekolah.
Melainkan peranan orang tua atau keluarga juga cukup besar terhadap kesuksesan anak-anaknya.
Kita semua menyadari bahwa terdapat tiga tempat untuk pendidikan anak, yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
Orang tua tidak boleh menumpukan keberhasilan pendidikan anaknya hanya kepada guru atau sekolah.
Waktu belajar anak di sekolah mulai pukul 07.00 s.d 14.00, jadi hanya sekitar 6 sampai 7 jam. Selebihnya waktu anak dihabiskan di dalam keluarga dan atau masyarakat.
Apalagi di era melenial seperti sekarang ini, anak-anak lebih suka bermain games atau gadget dari pada belajar.
Belum lagi orang tua yang disibukkan dengan pekerjaannya masing-masing untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
Nyaris hanya ada sedikit waktu bagi anak untuk sekedar berbagi pandangan dengan orang tua.
Nah kalau sudah seperti ini, ujung-ujung keberhasilan anak ditimpakan kepada sekolah.
Padahal orang tua terkadang marah bahkan murka ketika anaknya dicubit oleh gurunya, sehingga guru harus berhadapan dengan aparat penegak hukum.
Disini posisi guru menjadi dilematis, satu sisi ingin mendidik agar anak memiliki akhlak yang baik namun dibayang-bayangi oleh rasa takut.
Meskipun orang tua hanya memililki sedikit waktu untuk mendampingi anaknya dalam belajar, tetapi tetap harus dilakukan.
Apalagi pelaksanaan Ujian Nasional tahun pelajaran 2018/2019 semakin dekat :
1.    Try Out : 11 – 14 Februari 2019
2.    Mid/UAS Genap : 11- 16 Maret 2019
3.    Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), dari tanggal Utama: 08 s.d 11 April 2019, Susulan: 15-16 April 2019
4.    Ujian Nasional Berstandar Komputer (UNBK) dari 22 s.d 25 April 2019),  Susulan: 29-30 April 2019
5.    Pelaksanaan TO, UASBN dan UNBK dilaksanakan dalam 3 sesi
1.    Sesi I      : 07.30 – 09.30
2.    Sesi II    : 10.30 – 12.30
3.    Sesi III   : 14.00 – 16.00,
6.    Jumlah Peserta UN SMP 12 Laki = 236 Perempuan = 112  Jumlah = 248
Kota Mataram                      Laki = 3.934 Perempuan = 3.773  Jumlah = 7.707
              UNKP = 3.066    UNBK = 4.618 Jumlah = 7.707
Laki = 1.606 P = 1.461     L = 2.328  P = 2.290 ,
maka kepada orang tua/wali peserta didik kelas IX disampaikan hal-hal sebagai berikut :
1.    Mengingatkan anaknya agar belajar bersungguh-sungguh untuk menghadapi UN
2.    Mengawasi dan memonitor putra-putrinya untuk mengikuti try out dan Pengayaan di sekolah sesuai jadwal.
Kira-kira apa yang harus orang tua perbuat dalam menyiapkan anak menghadapi ujian?
Berikut saya sampaikan Tips Orang Tua Menyiapkan Anak Menghadapi Ujian.

 

Tips Orang Tua Menyiapkan Anak Menghadapi Ujian

1.    Memahami tipe belajar anak
Seorang anak memiliki gaya belajar yang berbeda dengan anak lainnya, hal ini harus disadari oleh orang tua.
Sebagai orang tua kita tidak dapat menyamakan belajar seorang adik dengan kakaknya.
Menurut David Kolb gaya belajar merupakan karakteristik kognitif, afektif, dan perilaku psikologis seorang siswa tentang bagaimana dia memahami sesuatu.
Serta berinteraksi dan merespons lingkungan belajarnya, yang bersifat  unik dan relatif stabil.
Orang tua harus menyadari bahwa belajar itu bersifat unik, untuk memperoleh hasil yang ralatif stabil gaya belajar yang digunakan berbeda.
Setelah orang tua mengetahui gaya belajar anaknya, maka tinggal memantau dan memberikan penguatan-penguatan.
2.    Memahami karakter anak
Karakter atau watak adalah sifat batin yang memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia.
Setiap anak memiliki karakter yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Karakter disini berbeda dengan kepribadian, karena terbentuk melalui proses pembelajaran di berbagai tempat, seperti keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Dengan memahami karakter anak, orang tua mudah untuk memberikan arahan bahkan motivasi kepadanya.
Hal ini sangat penting karena seorang anak akan merasa bahagia apabila sering mendapatkan perhatian dari orang tuanya.
Apalagi saat-saat krusial bagi anak pada saat menghadapi ujian nasional ataupun kenaikan kelas.
3.    Sekali waktu tunggui anak dalam belajar
Sesibuk-sibuknya orang tua pasti punya waktu untuk anaknya, meskipun hanya sejenak.
Kesuksesan orang tua dalam bekerja tidak ada artinya bila tidak diimbangi dengan keberhasilan belajar anaknya.
Apalagi waktu-waktu yang menentukan keberhasilan anak dari jenjang pendidikan SD, SMP atau SMA/SMK.
Luangkan sedikit waktu untuk mendampingi anak dalam belajar menghadapi ujian.
Sampaikan pada anak anda bahwa ujian itu selalu mengiringi setiap langkah kita.
Di sekolah, keluarga, masyarakat, mencari kerja dan bahkan sudah bekerja kita selalu menghadapi ujian.
Jadi hadapi ujian dengan tenang namun serius, karena hasil dari ujian hanya dua yaitu lulus atau tidak lulus.
Pada saat menunggui anak yang sedang belajar, orang tua tidak harus memberitahu tentang materi pelajarannya.
Kiranya dengan keberadaan orang tua disisinya anak sudah merasa diperhatikan, sesekali berikan pertanyaan ringan pada anak anda sebagai bentuk dukungan.
4.    Berikan motivasi belajar kepada anak
Awali dengan menanyakan cita-cita anak, lalu sampaikan bahwa untuk mencapai cita-cita harus belajar dengan tekun.
Berilah pengertian bahwa sebenarnya semua anak dilahirkan dengan tingkat kecerdasan yang sama.
Sehingga tidak ada anak yang bodoh melainkan anak malas, ingatkan akan pepatah “rajin pangkal pandai”.
Untuk memotivasi belajar anak, orang tua dapat dengan memberikan hadiah atas keberhasilan anaknya.
Hadiah tidak harus mahal, tetapi yang bermanfaat bagi anak.
Rasa percaya diri seorang anak berasal dari penilaian keluarga mereka.
Melihat reaksi dari orangtua yang positif dapat menumbuhkan keinginan pada diri anak untuk memberikan yang terbaik.
Sebaliknya ketika anak mengalami kegagalan jangan dicaci, berilah pengertian bahwa kegagalan merupakan keberhasilan yang tertunda. Mengapa tertunda?
Ya…karena kurang efektif dalam belajarnya, sehingga ada alasan untuk memacu belajar anak. Dengan demikian tidak mematikan motivasi belajar anak.
5.    Tentukan jam belajar bagi anak
Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya berhasil dalam studinya.
Berbagai strategi tentu akan dilakukan salah satunya dengan menentukan kapan waktu yang tepat bai anak untuk belajar.
Tentu saja biarkan anak yang menentukan waktu yang cocok, sehingga anak diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat.
Setelah disepakati kapan waktu untuk belajar, maka semua pihak harus sportif.
Artinya selama waktu belajar tidak diperkenankan melakukan aktivitas lain yang dapat menggangu konsentrasi anak.
Misalnya nonton TV, main game di HP dan sebagainya. Tugas orang tua adalah memantau apakah ketentuan jam belajar sudah dimanfaatkan sebaik-baiknya atau belum.

6.  Luangkan waktu untuk berkumpul dengan anak

Seorang anak memerlukan kebutuhan lahiriah dan rohaniah.
Orang tua dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan lahiriah berupa harta benda.
Namun hal itu tidak cukup bagi anak, mereka butuh perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya.
Salah satu bentuk perhatian dan kasih sayang orang tua adalah dengan berkumpul bersama keluarga.
Melalui berkumpul setiap anggota keluarga dapat bertukar pendapat, bercengkrama dan berbagi cerita.
Hal ini dapat mencairkan suasana dan menambah keakraban, apalagi orang tua menanyakan tentang bagaimana sekolahnya, teman-teman bahkan gurunya.
7.    Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
Dalam rangka menyiapkan anak mengahadapi ujian, orang tua dapat membantu dengan memberikan tempat belajar yang nyaman dan representatif.
Orang tua harus menyadari bahwa belajar dapat dilakukan diberbagai tempat dan situasi.
Demi kenyaman dalam proses belajar
Maka harus dikukung oleh tempat yang menyenangkan.
Misalnya tempat belajar harus cukup penerangan, cukup luas dan terbebas dari hal-hal yang dapat mengganggu belajar anak.
Sebetulnya bukan hal yang sulit unutk menyiapkan hal ini, hanya perlu kejelian dari orang tua saja.
Belajar bukan berarti hanya membaca dan menghafalkan materi pelajaran.
Menurut Winkel, Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan.
Sehingga menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman.

8.  Sertakan dalam program bimbingan belajar

Sekarang ini banyak bertebaran program bimbingan belajar untuk menyiapkan anak menghadapi ujian ataupun kenaikan kelas.
Sebagai orang tua tidak ada salahnya meberikan kesempatan kepada anak untuk mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah.
Dengan mengikuti bimbingan belajar, anak dapat memperoleh pengayaan baik terhadap materi pelajaran maupun soal-soal yang akan diujikan.
Memang bukan jaminan dengan mengikuti bimbingan belajar lantas dapat lulus ujian dengan nilai yang sangat baik.
Minimal dengan program ini anak merasa lebih mantap dan siap dalam menghadapi ujian ataupun kenaikan kelas.
Tips di atas bukan satu-satu cara agar anak kita berhasil dalam mengahadapi ujian atau kenaikan kelas.
Tentunya anda sebagai orang tua tua lebih memahami apa yang menjadi kebutuhan putra anda. Namun tidak ada salahnya apabila anda akan mencoba tips di atas.
9.    Kurangi Beban anak
Dalam waktu persiapan menghadapi UN anak agar tidak dibebani dengan tugas-tugas rumah yang dapat mengganggu waktu dan kosentrasi belajarnya. Misalnya menjaga adik, menjaga kios/toko, berjualan di pasar, mengantar pesanan langganan dan lain-lain yang sejenisnya.
10.    Ciptakan suasana lingkungan rumah yang tenang dan nyaman
Seluruh anggota keluarga harus memiliki toleransi yang tinggi untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif. Hindari suasana, yang terlalu ramai, gaduh, heporia dan sejenisnya. Misal di rumah ada yang senang Sepak bola, liga dangdut atau laainnya agar volume TV dikecilkan.
11.    Pengayaan di sekolah sudah dilakukan sejak minggu pertama masuk semester genap 2018-2019, di tempatkan pada Jam I dan II dengan alasan masih segar, hemat biaya orang tua, hemat waktu, terhindar peluang bolos. Akibatnya mata peljaran USBN dimundurkan sehingga pulang sekolah jam 14.00. Karena itu orang tua mohon menyesuaikan waktu antar jemputnya dan mempertimbangkan sangu/bekal putra/putrinya.