
Nama
sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi
Pokok
Alokasi Waktu
|
:
:
:
:
:
|
SMPN 12
Mataram
Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
VII / Ganjil
Perumusan
dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
5 x Pertemuan
( @ 3 JP x 40’ = 120 Menit )
|
A. KOMPETENSI INTI
1.
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.
2.
Menunjukkan perilaku jujur( religius ), disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3.
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual,
dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba,
mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B.
KOMPETENSI
DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
|
KOMPETENSI
DASAR
|
INDIKATOR
|
1.1
|
Mensyukuri proses perumusan dan penetapan
Pancasila sebagai Dasar Negara (religius)
|
1.1.1 Bersyukur atas perumusan Pancasila
sebagai Dasar Negara.
1.1.2 Bersyukur memiliki para
pendiri Negara yang memiliki komitmen terhadap bangsa dan negara.
|
2.1
|
Menghargai proses perumusan
dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
|
2.1.1 Berperilaku peduli sebagai
wujud pelaksanaansemangat dan komitmen para
pendiri negara ( nasionalisme )
2.1.2 Berani
berperan/mensimulasikan sebagai
pendiri negara.
|
3.1
|
Memahami proses perumusan
dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
|
3.1.1 Mendeskripsikan perumusan
PancasilasebagaiDasar Negara dalam Sidang BPUPKI
3.1.2 Membandingkan pendapat para
pendiri negaratentang isi Pancasila.
3.1.3 Mendeskripiskan perumusan
Dasar Negara dalam Sidang Panitia Sembilan.
3.1.4 Mendeskripsikan penetapan
Pancasila sebagai Dasar Negara.
3.1.5 Menunjukkan semangat komitmen
para
pendiri negara dalam merumuskan dan
menetapkan Pancasila sebagai Dasar
Negara.( nasionalisme )
|
4.1
|
Melaksanakan tanggung jawab
atas keputusan bersama dengan semangat konsensus tokoh pendiri negara dalam
perumusan Pancasila ( tanggungjawab, persatuan
)
|
4.1.1 Menyusun laporan hasil telaah
perumusanPancasila sebagai Dasar Negara
4.1.2 Menyajikan hasil telaah
penetapan Pancasilasebagai Dasar Negara.
4.1.3 Mensimulasikan laporan hasil
telaah semangatKomitmen para pendiri Negara dalam merumuskan dan menetapkan
Pancasila sbgDasar Negara.
4.1.4 Menyajikan praktik
kewarganegaraan untuk mempertahankan Pancasila sbg dasar Negara.
|
C.
TUJUAN
PEMBELAJARAN
Kompetensi Sikap Religius dan Sosial
Setelah proses pembelajaran, Peserta didik diharapkan
dapat :
1.1.1. Bersyukur atas perumusan Pancasila sebagai
Dasar Negara dengan ketulusan hati
1.1.2
Bersyukur memiliki para pendiri Negara yang memiliki komitmen terhadap bangsa
dan negara dengan keikhlasan.
2.1.1. Berperilaku peduli sebagai wujud pelaksanaan
semangat dan komitmen para pendiri
negara dengan penuh tanggung jawab( nasionalisme )
2.1.2
Berani berperan/mensimulasikan sebagai pendiri negara dengan percaya diri.
Kompetensi Pengetahuan dan
Keterampilan
Pertemua Pertama
Setelah proses pembelajaran, Peserta
didik diharapkan dapat
3.1.1.Mendeskripsikan perumusan Pancasila
sebagai Dasar Negara dalam Sidang BPUPKI melalui berbagai sumber
4.1.1 Menyusun laporan hasil telaah
perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara melalui berbagai sumber
Pertemua kedua
Setelah proses pembelajaran, Peserta
didik diharapkan dapat
3.1.2 Membandingkan pendapat para pendiri
negara tentang rumusan Pancasila melalui berbagai sumber
Pertemua ketiga
Setelah proses pembelajaran, Peserta
didik diharapkan dapat
3.1.3 Mendeskripsikan perumusan Dasar
Negara dalam Sidang Panitia Sembilan dengan
percaya diri
4.1.2 Menyajikan hasil telaah penetapan
Pancasila sebagai Dasar Negara dengan kritis
Pertemua ke empat:
Setelah proses pembelajaran, Peserta
didik diharapkan dapat
3.1.4 Mendeskripsikan
penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara dengan penuh rasa tanggung jawab.
Pertemua kelima
Setelah proses pembelajaran, Peserta
didik diharapkan dapat
3.1.5 Menunjukkan semangat komitmen
para pendiri negara dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai Dasar
Negara dengan pemuh percaya diri
4.1.3 Mensimulasikan laporan hasil
telaah semangat Komitmen para pendiri Negara dalam merumuskan dan menetapkan
Pancasila sebagai Dasar Negara sesuai dengan sumber
yang diperoleh
4.1.4
Menyajikan praktik kewarganegaraan untuk mempertahankan Pancasila sebagai dasar
Negara dengan semangat kepahlawanan
D.
MATERI
PEMELAJARAN
1. Materi Pembelajaran
reguler
A.
Perumusan Pancasila sebagai
Dasar Negara
a. Alasan Jepang diterima di
Indonesia
Jepang mulai menguasai wilayah
Indonesia setelah Belanda
menyerah di Kalijati, Subang,
Jawa Barat pada
tanggal 8 Maret
1942. Kedatangan Jepang semula disangka
baik oleh bangsa Indonesia. Banyak semboyan dikumandangkan oleh Jepang
seperti ”Jepang Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia, dan Jepang Cahaya Asia”
untuk menarik simpati bangsa kita.
Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa Jepang tidak berbeda dengan Belanda, yaitu
meneruskan penjajahan atas bangsa Indonesia.
b. Penderitaan Rakyat
Indonesia oleh Jepang
Penderitaan
akibat pelaksanaan kebijakan tentara Jepang terhadap bangsa Indonesia, yaitu
sebagai berikut:
a) Pelaksanaan kerja
paksa. Hal ini menyebabkan banyak
laki-laki Indonesia dikirim
hingga ke Burma (Myanmar) untuk melakukan pekerjaan pembangunan dan
pekerjaan berat lainnya dalam kondisi yang buruk. Ribuan orang Indonesia
meninggal dan hilang pada saat kejadian itu berlangsung.
b) Pengambilan paksa.
Saat
itu,
tentara
Jepang
mengambil
makanan,
pakaian dan berbagai keperluan hidup
lainnya secara paksa
dari keluarga- keluarga di
Indonesia, tanpa memberikan ganti rugi.
c) Perbudakan paksa.
Perempuan-perempuan Indonesia banyak
dipekerja- kan secara paksa oleh tentara Jepang. Selain itu, banyak
menahan dan memperlakukan warga sipil di kamp-kamp tahanan dalam kondisi
sangat buruk (Ruswandi Hermawan dan Sukanda Permana, 2009 :61 dengan
pengubahan).
c. Latar belakang Pembentukan
BPUPKI
Kemenangan Jepang
di Asia tidak
bertahan lama, pihak
Sekutu (Inggris, Amerika Serikat, Belanda) melakukan serangan balasan.
Satu persatu daerah yang dikuasai Jepang,
kembali ke tangan
Sekutu. Melihat hal itu, pada
peringatan Pembangunan Djawa Baroe tanggal
1 Maret 1945, Jepang mengumumkan pembentukan Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai (Badan
Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia/BPUPKI) untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan
kemerdekaan.
Janji Jepang membentuk
BPUPKI direalisasikan, pada tanggal 29 April 1945 bersamaan
dengan hari ulang tahun
Kaisar Hirohito. Secara resmi BPUPKI
dilantik oleh Jepang, dengan anggota
berjumlah enam puluh dua (62) orang yang terdiri
atas tokoh-tokoh bangsa Indonesia dan tujuh (7) orang
anggota perwakilan dari Jepang. Ketua BPUPKI adalah dr. K.R.T Radjiman
Wedyodiningrat, dengan dua wakil ketua, yaitu Ichibangase Yosio (Jepang) dan
R.P Soeroso. Setelah mengatahui hal itu, carilah dari berbagai sumber tentang tokoh-tokoh BPUPKI dan tempelkanlah di dinding kelas,
agar kalian selalu mengingat
jasa-jasa para pendiri negara
d. Sidang BPUPKI I Perumusan
Dasar Negara
BPUPKI mengadakan sidang sebanyak dua kali sidang resmi
dan satu kali sidang tidak
resmi. Sidang resmi pertama
dilaksanakan tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945, membahas
tentang dasar negara. Sidang kedua berlangsung tanggal 10 sampai dengan 17 Juli 1945 dengan membahas rancangan
Undang- Undang Dasar.
Pada pelaksanaan sidang tidak resmi hanya dihadiri oleh tiga puluh
delapan (38) orang kegiatan ini berlangsung di masa reses antara sidang pertama
dan sidang kedua, tujuannya untuk membahas rancangan Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 yang dipimpin oleh anggota
BPUPKI Ir. Soekarno. Sidang BPUPKI dilaksanakan di gedung
”Chuo Sangi In”, dan kini gedung itu
dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila.
e.
Tokoh yang Mengusulkan Ide tentang Rumusan
Dasar Negara
Usulan mengenai dasar Indonesia
merdeka dalam sidang pertama BPUPKI secara berurutan dikemukakan oleh Muhammad
Yamin, Soepomo, dan Ir. Soekarno.
Pada sidang BPUPKI
tanggal 29 Mei 1945 Mr. Muhammad
Yamin, saat mengusulkan rancangan dasar negara Indonesia mengatakan bahwa
”...rakyat Indonesia mesti mendapat dasar
negara yang berasal daripada peradaban kebangsaan Indonesia; orang timur pulang kepada kebudayaan timur.”
”... kita tidak berniat, lalu akan meniru sesuatu susunan
tata negara negeri haram. Kita bangsa Indonesia
masuk yang beradab dan kebudayaan kita beribu-ribu
tahun umurnya. (Risalah Sidang, halaman 12)
Muhammad Yamin mengusulkan secara lisan lima dasar bagi negara Indonesia
merdeka, yaitu sebagai berikut.
1.
Peri Kebangsaan
2.
Peri Kemanusiaan
3.
Peri Ketuhanan
4.
Peri Kerakyatan
5.
Kesejahteraan Sosial
Setelah selesai berpidato,
Muhammad Yamin menyampaikan konsep mengenai dasar
negara Indonesia merdeka secara tertulis
kepada ketua sidang, konsep yang disampaikan berbeda dengan isi pidato sebelumnya. Asas
dan
dasar Indonesia merdeka secara tertulis menurut
Muhammad Yamin adalah sebagai berikut.
1.
Ketuhanan Yang Maha Esa
2.
Kebangsaan persatuan Indonesia
3.
Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijak-
sanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Selanjutnya, pada tanggal 31 Mei 1945, Soepomo
menyampaikan pidatonya tentang dasar negara. Menurut Soepomo,
dasar negara Indonsia merdeka adalah sebagai berikut.
1.
Persatuan
2.
Kekeluargaan
3.
Keseimbangan lahir dan batin
4.
Musyawarah
5.
Keadilan rakyat
Ir. Soekarno pada
tanggal 1 Juni
1945 menyampaikan pidato
tentang dasar negara
Indonesia merdeka. Usulannya berbentuk
philosophische grondslag atau weltanschauung. Philosophische
Grondslag atau Weltanschauung adalah fundamen,
filsafat, pikiran, jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk diatasnya didirikan
Indonesia merdeka yang kekal dan abadi. Negara Indonesia yang kekal abadi itu dasarnya
adalah Pancasila. Rumusan
dasar negara yang diusulkan olehnya adalah sebagai berikut.
1.
Kebangsaan Indonesia
2.
Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3.
Mufakat atau demokrasi
4.
Kesejahteraan sosial
5.
Ketuhanan yang berkebudayaan
f.
Panitia Sembilan
Pada akhir masa persidangan pertama,
Ketua BPUPKI membentuk Panitia Kecil yang bertugas untuk mengumpulkan usulan
para anggota yang akan dibahas pada masa sidang berikutnya. Panitia Kecil
beranggotakan delapan orang di bawah pimpinan
Ir. Soekarno, dengan anggota terdiri atas Ki
Bagoes Hadikoesoemo, Kyai Haji Wachid
Hasjim, Mr. Muhammad
Yamin, Sutardjo Kartohadikoesoemo, A.A Maramis, Otto Iskandardinata, dan
Drs. Mohammad Hatta.
Panitia
sembilan mengadakan rapat di rumah kediaman Ir. Soekarno di Jalan
Pegangsaan Timur Nomor
56 Jakarta. Setelah
itu, pada tanggal
22 Juni 1945 Panitia Sembilan
telah mencapai satu persetujuan atau kesepakatan tentang rancangan
pembukaan hukum dasar
(Undang-Undang Dasar). Rapat
berlangsung secara alot karena terjadi perbedaan paham antarpeserta tentang rumusan
dasar negara terutama
soal agama dan negara. Persetujuan Panitia Sembilan ini
termaktub di dalam satu rancangan pembukaan hukum dasar (Undang-Undang Dasar).
Oleh Ir. Soekarno, rancangan pembukaan hukum dasar ini diberikan nama
”Mukadimah”, oleh
Mr. Muhammad Yamin dinamakan
”Piagam Jakarta”, dan oleh Sukiman Wirjosandjojo disebut ”Gentlemen’s Agreement”. (Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara, Tim Penyusun, 2012 : 35-36).
g.
Perubahan pada
Piagam Jakarta
Naskah
”Mukadimah” yang ditandangani oleh sembilan orang anggota Panitia Sembilan,
dikenal dengan nama ”Piagam Jakarta”
atau ”Jakarta Charter”. Panitia
Kecil penyelidik usul-usul berkeyakinan bahwa ”Mukadimah” dapat menghubungkan, mempersatukan paham-paham yang ada di kalangan
anggota-aggota BPUPKI. Selanjutnya, naskah ”Mukadimah” tersebut
dibawa ke sidang kedua BPUPKI tanggal
10 – 17 Juli 1945. Pada tanggal
14 Juli 1945, mukadimah disepakati oleh BPUPKI.
Dalam alinea keempat naskah Piagam Jakarta tersebut, terdapat rumusan dasar
negara sebagai berikut.
1.
Ketuhanan, dengan kewajiban
menjalankan syari’at Islam
bagi pemeluk- pemeluknya.
2.
Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.
Persatuan Indonesia
4.
Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Dengan
demikian, rumusan dasar negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang
ditetapkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945 adalah sebagai berikut.
1.
Ketuhanan Yang Maha Esa
2.
Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.
Persatuan Indonesia
4.
Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusya-
waratan/perwakilan
5.
Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
“Ketuhanan,
dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-
pemeluknya”, diubah menjadi ”Ketuhanan Yang Maha Esa”.
B.
Penetapan Pancasila Sebagai
Dasar Negara
Pada
tanggal 18 Agustus 1945 PPKI melaksanakan sidang, salah satu keputusan sidang
PPKI adalah mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Pada alinea keempat Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
tercantum rumusan sila-sila Pancasila sebagai Dasar Negara.( nasionalisme)
C. SemangatPendiriNegaradalamMerumuskan danMenetapkanPancasilasebagaiDasarNegara
a.
NilaiSemangat PendiriNegara
Semangat mengandung arti tekad dan
dorongan hati yang kuat untuk menggapai keinginan atau hasrat tertentu. Para
pendiri negara merupakan contoh yang baik dari orang-orang yang memiliki semangat yang kuat dalam
membuatperubahan,yaitu perubahandarinegara terjajahmenjadinegara yang merdeka
dan sejajar dengan negara-negara lain di dunia.
b.
Komitmen paraPendiriNegaradalamPerumusan Pancasila sebagai DasarNegara
Komitmen adalah sikap dan perilaku
yang ditandai oleh rasa memiliki, memberikan perhatian, serta melakukan usaha
untuk mewujudkan harapan dan cita-cita dengan sungguh-sungguh. Seseorang yang
memiliki komitmen terhadap bangsa adalah orang yang akan mendahulukan kepentingan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadinya
2.
Materi
pembelajaran pengayaan
Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negar
Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI melaksanakan sidang, salah satu
keputusan sidang PPKI adalah mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Pada alinea keempat Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 tercantum rumusan sila-sila Pancasila sebagai Dasar
Negara.( nasionalisme )
3.
Materi
pembelajaranp remedial
Semangat
Pendiri Negara dalam Merumuskan dan Menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negar
Semangat kebangsaan disebut juga sebagai
nasionalisme dan patriotisme. Nasionalisme adalah suatu paham yang menganggap bahwa kesetiaan
tertinggi atas setiap pribadi harus diserahkan kepada negara kebangsaan atau nation
state. Patriotisme berasal dari kata patria, yang artinya tanah air.
Patriotisme berarti semangat cinta tanah air atau sikap seseorang yang bersedia
mengorbankan segala-galanya untuk mempertahankan bangsanya
E. METODE
PEMBELAJARAN
Pendekatan :
Scientific
Metode : Diskusi, tanya
jawab, ceramah
Model Pembelajaran :
PERTEMUAN KE
|
Model Pembelajaran
|
1
|
o
Discovery
Learning Dengan Kajian
Dokumen Historis
|
2
|
o
Discovery Learning, Dengan
Metode Diskusi
|
3
|
o Berbasis
Proyek Dengan Simulasi.
|
4
|
o
Discovery Learning, Dengan Model Picture And Picture
|
5
|
o
Problem Base Learning
Dengan Metode Diskusi
|
F.
MEDIA
DAN BAHAN
1. Media
- Video
tayangan mengenai proses perumusan dasar negara
- Gambar
- Lagu
Garuda Pancasila
2. Alat/Bahan
- Power
Point
- Buku
Teks
- Spidol
- Papan
Tulis
G.
SUMBER
BELAJAR
a.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia. 2016.Buku Siswa
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII.Halaman 1-31. Edisi
Revisi 2016. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
b.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia. 2016. Buku guru
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII.Halaman 51-75. Edisi
Revisi 2016. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
c.
Sumber lain : internet
H.
LANGKAH-LANGKAH
PEMBELAJARAN
Pertemuan
Pertama
Kegiatan
Pendahuluan
1.
Guru mempersiapkan secara
fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan
berdoa, menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas,
kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
2.
Guru menyampaikan ucapan
selamat kepada siswa kelas VII yang telah menjadi siswa SMP.
3.
Guru memberi motivasi
dengan membimbing peserta didik menyanyikan lagu wajib nasional Garuda
Pancasila dilanjutkan melakukan tanya jawab tentang Lagu Garuda Pancasila.
4.
Guru melakukan apersepsi
melalui tanya jawab mengenai materi pembentukan BPUPKI
5.
Guru membimbing siswa membaca penjelasan tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
6.
Guru menyampaikan
kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai.
7.
Guru m embimbing peserta
didik melalui tanya jawab tentang manfaat proses pembelajaran.
Guru menjelaskan
materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan
Inti
1. Guru
membagi peserta didik dalam menjadi 6 kelompok.( kerjasama )
2. Guru meminta peserta didik mengamati
gambar sidang BPUPKI dan mencatat hal-hal yang penting atau yang ingin
diketahui dalam gambar tersebut. Guru dapat memberi penjelasan singkat tentang
gambar, sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik berkaitan dengan
pembentukan BPUPKI ( tanggungjawab ).
3. Guru
meminta peserta didik secara kelompok menyusun pertanyaan dari wacana yang
berkaitandengan pembentukan BPUPKI ( tanggungjawab ). Guru dapat
membimbing peserta didik menyusun pertanyaan spt :
a. Mengapa Jepang membentuk BPUPKI?
b. Kapan BPUPKI dibentuk? Siapa saja
anggota BPUPKI?
c. Apa tujuan pembentukan BPUPKI?
d. Kapan sidang BPUPKI?
4. Guru memberi motivasi dan penghargaan
bagi kelompok yang menyusun pertanyaan terbanyak dansesuai dengan indikator
pencapaian kompetensi.
5. Guru mengamati keterampilan peserta
didik secara perorangan ( mandiri ) dan kelompok dalam
menyusun pertanyaan.( tanggungjawab )
6. Guru membimbing peserta didik untuk
mencari informasi dengan melakukan kajian dokumen historis dan mendiskusikan
jawaban atas pertanyaan yang sudah disusun, juga mencari melalui sumber belajar
lain seperti buku referensi lain atau internet.
7. Guru membimbing peserta didik untuk
mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi yangsudah diperoleh sebelumnya,
seperti :
a. Mengapa ada orang Jepang menjadi
anggota BPUPKI?
b. Apa hubungan kekalahan Jepang dengan
pembentukan BPUPKI?
c. Apa hubungan asal daerah anggota BPUPKI
dengan keterwakilan rakyat Indonesia?
8. Guru membimbing peserta didik secara
kelompok untuk menyimpulkan pembentukan BPUPKI
9. Guru membimbing kelompok untuk
menyusun laporan hasil telaah tentang pembentukan BPUPKI. Laporan dapat berupa display,
bahan tayang, maupun dalam bentuk kertas lembaran. Manfaatkan sumber daya
alam/bahan bekas yang ada di lingkungan peserta didik untk membuat bahan
tayang.( tanggungjawab )
10. Guru mendiskusikan dan membuat
kesepakatan tentang tata tertib selama penyajian materioleh kelompok, seperti
berikut ini.
a) Setiap peserta didik saling
menghormati pendapat orang lain.
b) Mengangkat tangan sebelum memberikan
pertanyaan atau menyampaikan pendapat.
c) Menyampaikan pertanyaan atau
pendapat setelah dipersilahkan oleh guru (moderator).
d) Menggunakan bahasa yang sopan saat
menyampaikan pertanyaan atau pendapat.
e)
Berbicara secara bergantian dan tidak memotong pembicaraan orang lain.
11. Guru membimbing sebagai moderator
kegiatan penyajian kelompok secara bergantian sesuai tata cara yang disepakati
sebelumnya.
12. Guru memberikan konfirmasi terhadap
jawaban peserta didik dalam diskusi, dengan meluruskan jawaban yang kurang
tepat dan memberikan penghargaan bila jawaban benar dengan pujian atau tepuk
tangan bersama.
Kegiatan
Penutup
1. Guru membimbing peserta didik
menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya jawab secara klasikal.
2. Guru melakukan refleksi dengan
peserta didik atas manfaat proses pembelajara yang telah dilakukan dan
menentukan tindakan yang akan dilakukan berkaitan pembentukan BPUPKI, dengan
meminta peserta didik menjawab pertanyaanberikut.
a. Apa manfaat yang diperoleh dari
mempelajari sejarah pembentukan BPUPKI bagi kalian?
b. Apa sikap yang kalian peroleh dari
proses pembelajaran yang telah dilakukan?
c. Apa manfaat yang diperoleh melalui
proses pembelajaran yang telah dilakukan?
d. Apa rencana tindak lanjut akan
kalian lakukan?
e. Apa sikap yang perlu dilakukan
selanjutnya?
3. Guru memberikan umpan balik atas proses
pembelajaran dan hasil telaah kelompok.
4. Guru
melakukan tes tertulis dengan menggunakan Uji Kompetensi 1.1 atau soal yang
disusun guru sesuai indikator pencapaian kompetensi.
5. Guru menjelaskan rencana
pembelajaran selanjutnya dan menugaskan peserta dididk membaca materi pertemuan
berikutnya, yaitu perumusan Dasar Negara.
Pertemuan
Kedua
Kegiatan
Pendahuluan
1.
Guru mempersiapkan secara
fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan
berdoa, mengecek kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis,
serta sumber belajar. (religius, disiplin, tanggung
jawab)
2.
Guru memberi motivasi
dengan membimbing peserta didik menyanyikan lagu Garuda Pancasila. (Nasionalisme)
3.
Guru melakukan apersepsi
melalui tanya jawab atau problem solving mengenai materi pembentukan
BPUPKI dan proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara. (literasi: memahami proses pembentukan BPUPKI)
4.
Guru menyampaikan
kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai.
5.
Guru membimbing peserta didik melalui tanya
jawab tentang manfaat proses pembelajaran.
6.
Guru menjelaskan materi dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik
Kegiatan
Inti
1.
Guru membimbing peserta
didik duduk berkelompok sesuai dengan kelompok dipertemuan pertama.( kerjasama )
2.
Guru meminta peserta didik
mengamati gambar tokoh pengusul Dasar Negara.
3.
Kemudian guru dapat
menambahkan penjelasan tentang gambar tersebut dengan berbagai fakta terbaru
yang berhubungan dengan perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara oleh BPUPKI.
4.
Guru meminta Peserta didik
secara kelompok untuk mengidentifikasi pertanyaan dari
wacana yang berkaitan dengan perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.
5.
Guru meminta peserta didik
menyusun pertanyaan seperti :
a. Siapa tokoh yang mengusulkan Dasar
Negara?
b. Bagaimana rumusan Dasar Negara yang
diusulkan?
c. Apa perbedaan dan persamaan rumusan
Dasar Negara yang diusulkan?
(berpikir kritis, rasa ingin tahu,
teliti, dan jujur)
6.
Guru mengarahkan peserta
didik secara kelompok untuk mencari informasi untuk menjawab pertanyaan yang
sudah disusun.
(literasi: menggali informasi dari berbagai sumber)
7.
Guru membimbing peserta
didik untuk mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi yang sudah diperoleh
sebelumnya, seperti :
a. Apa perbedaan dan persamaan usulan
rumusan Dasar Negara yang disampaikan anggotaBPUPKI?
b. Apa yang berbeda dari rumusan Dasar
Negara dalam Piagam Jakarta dan UUD NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945?
8. Guru
membimbing peserta didik secara kelompok untuk menyimpulkan arti penting
perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara. (gotong
royong, kerjasama, teliti, toleran, kritis).
9. Guru
membimbing peserta didik untuk menyusun proyek kelas, yaitu simulasi sidang
BPUPKI. Simulasi sidang BPUPKI akan ditampilkan dalam pertemuan ketiga.
Kegiatan
Penutup
1. Guru
membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya jawab
secara klasikal. (kerjasama, kritis, dan berpikir
logis)
2. Refleksi
dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan dan
menentukan tindakan yang akan dilakukan berkaitan dengan perumusan Dasar Negara
dalam sidang BPUPKI. Dengan meminta peserta didik menjawab pertanyaan berikut.
a.
Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari perumusan Dasar Negara dalam sidang
BPUPKI bagi kalian?
b.
Apa sikap yang kalian peroleh dari proses pembelajaran yang telah dilakukan Apa
manfaat
yang diperoleh melalui proses pembelajaran
yang telah dilakukan?
c.
Apa rencana tindak lanjut akan kalian lakukan?
d.
Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?
(PPK: jujur, mengetahui kelebihan dan kekurangan)
3. Guru
memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil laporan individu, dan
menilai pengetahuan anak dengan menilai hasil pekerjaan Aktivitas 1.2 (Tabel
1.1)
4. Guru
menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya dan menugaskan peserta didik
untuk mempelajari Buku PPKn Kelas VII Bab 1, submateri Panitia Sembilan dan
Sidang BPUPKI kedua. (literasi: baca dirumah)
Pertemuan
Ketiga
Kegiatan
Pendahuluan
1.
Guru mempersiapkan secara
fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan
berdoa, mengecek kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku
tulis, serta sumber belajar. (PPK: religius, disiplin,
jujur)
2.
Guru melakukan apersepsi
melalui tanya jawab atau problem solving mengenai materi pembentukan
BPUPKI dan proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara. (Literasi: Peserta didik menggapai masalah pembentukan BPUPKI
yang dilakukan oleh Jepang)
3.
Guru menyampaikan
kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai.
4.
Guru membimbing peserta
didik melalui tanya jawab tentang manfaat proses pembelajaran.
5.
Guru menjelaskan materi dan
simulasi sidang BPUPKI yang akan dilakukan peserta didik
Kegiatan
Inti
1.
Peserta didik mempersiapkan
segala perlengkapan untuk pelaksanaan simulasi sidang BPUPKI.
2.
Peserta didik dengan
perannya masing-masing melaksanakan simulasi dengan sebaik-baiknya (PPK: percaya diri, santun dalam berkomunikasi).
3.
Guru mengamati keterampilan
peserta didik secara perorangan dan kerja kelompok (kerjasama)
dalam melaksanakan Simulasi Sidang BPUPKI.
4.
Guru membimbing peserta
didik membuat atau mendokumentasikan simulasi sidang BPUPKI.
5.
Memberi motivasi dan
penghargaan atas penampilan seluruh peserta didik dalam simulasi.
6.
Peserta didik mengevaluasi
dan merefleksi kegiatan simulasi. (PPK: jujur,
mengetahui kelebihan dan kekurangan)
Kegiatan
Penutup
1.
Guru membimbing peserta
didik menyimpulkan arti penting perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara. (PPK: mandiri, kerjasama, kritis, logis)
2.
Refleksi dengan peserta
didik atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan
tindakan yang akan dilakukan berkaitan dengan perumusan Dasar Negara dalam
sidang BPUPKI dengan meminta peserta didik menjawab pertanyaan berikut ini.
a. Apa manfaat yang diperoleh dari
pelaksanaan sidang BPUPKI bagi kalian?
b. Apa sikap yang kalian peroleh dari
proses pembelajaran yang telah dilakukan?
c. Apa manfaat yang diperoleh melalui
proses pembelajaran yang telah dilakukan?
d. Apa rencana tindak lanjut yang akan
kalian lakukan?
e. Apa sikap yang perlu dilakukan
selanjutnya?
(PPK: jujur, mengetahui
kelebihan dan kekurangan)
3.
Guru menjelaskan rencana
kegiatan pertemuan berikutnya dan menugaskan peserta didik untuk mempelajari
Buku PPKn Kelas VII Bab 1, subbab B, materi Penetapan Pancasila sebagai Dasar
Negara. (Literasi tugas rumah)
Pertemuan
Keempat
Kegiatan
Pendahuluan
1.
Guru mempersiapkan secara
fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan
berdoa, mengecek kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku
tulis, serta sumber belajar.
2.
Guru memberi motivasi
dengan membimbing peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Raya.
3.
Guru melakukan apersepsi
melalui tanya jawab atau problem solving mengenai materi perumusan dan
penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara.
4. Guru membimbing siswa membaca penjelasan tentang penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara.
5. Guru
menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi yang akan
dicapai.
6. Guru membimbing peserta didik melalui
tanya jawab tentang manfaat proses pembelajaran.
7. Guru menjelaskan materi dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta Didik.
Kegiatan Inti
1.
Guru membimbing peserta
didik membentuk kelas menjadi beberapa kelompok,dengan jumlah anggota empat
sampai dengan lima peserta didik. Upayakan anggota kelompok berbeda dengan
pertemuan sebelumnya. (kerjasama)
2.
Guru menunjukkan gambar
kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan dan pengesahan Pancasila.
3.
Guru memanggil kelompok
secara bergantian untuk mengurutkan gambar menjadi urutan yg logis. (tanggungjawab)
4.
Guru menayakan alasan atau
dasar pemikiran urutan gambar tersebut Kemudian guru dapat menambahkan
penjelasan tentang gambar tersebut dengan berbagai fakta terbaru yang
berhubungan dengan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara. (tanggungjawab)
5.
Guru membimbing peserta
didik secara kelompok untuk mengidentifikasi pertanyaan dari wacana yang berkaitan dengan penetapan Pancasila
sebagai Dasar Negara.
6.
Guru memberi motivasi dan
penghargaan bagi kelompok yang menyusun pertanyaan terbanyak dan sesuai dengan indikator pencapaian
kompetensi.
7.
Guru mengamati keterampilan
peserta didik secara perorangan (mandiri) dan
kelompok dalam menyusun pertanyaan. (tanggungjawab)
8.
Guru membimbing peserta
didik secara kelompok untuk mencari informasi untuk menjawab pertanyaan yang
sudah disusun dan menjawab pertanyaan Aktivitas 1.3, dengan membaca Buku PPKn
Kelas VII Bab 1, Subbab B. (kegiatan literasi dan PPK:
kerjasama, kritis, tanggung jawab)
9.
Guru membimbing peserta
didik untuk mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi yang sudah diperoleh
sebelumnya, seperti :
a. Apa
perbedaan dan persamaan rumusan Dasar Negara Piagam Jakarta dengan PembukaanUUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945?
b.
Apa
akibat dari perubahan rumusan Piagam Jakarta?
c. Apa akibat apabila tidak terjadi perubahan
rumusan Dasar Negara dalam Piagam Jakarta?
10.
Guru membimbing peserta
didik secara kelompok untuk menyimpulkan arti penting penetapan Pancasila
sebagai Dasar Negara.
11.
Guru membimbing peserta
didik menyusun laporan hasil telaah tentang makna penetapan Pancasila sebagai
Dasar Negara secara tertulis. Laporan dapat berupa display, bahan
tayang, maupun dalam bentuk kertas lembaran. (tanggungjawab)
12.
Guru membimbing setiap
kelompok untuk menyajikan hasil telaah di kelas. Kegiatan penyajian dapat
setiap kelompok secara bergantian di depan kelas. Atau melalui memajang hasil
telaah (display) di dinding kelas dan kelompok lainm saling mengunjungi
dan memberikan komentar atas hasil telaah kelompok lain.
(saling menghargai, percaya diri, santun dalam berkomunikasi,
berfikir kritis dan logis)
13. Guru
dapat juga melakukan bentuk penyajian sesuai kondisi sekolah. Usahakan bentuk
kegiatan mengomunikasikan bervariasi dengan pertemuan sebelumnya agar peserta
didik tidak bosan. (saling menghargai, percaya diri,
santun dalam berkomunikasi, berfikir kritis dan logis).
Kegiatan Penutup
1.
Guru membimbing peserta
didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya jawab secara klasikal. (menumbuhkan: kemandirian, kerjasama, kritis logis)
2.
Guru melakukan refleksi
dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan
yang akan dilakukan berkaitan dengan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara dengan
meminta peserta didik menjawab pertanyaan berikut:
a.
Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari penetapan Pancasila sebagai Dasar
Negara bagi kalian?
b.
Apa sikap yang kalian peroleh dari proses pembelajaran yang telah
dilakukan?
c.
Apa manfaat yang diperoleh melalui proses pembelajaran yang telah
dilakukan?
d.
Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian lakukan? Apa sikap yang perlu
dilakukan selanjutnya?
(menumbuhkan: jujur, mengetahui kekurangan dan kelebihan)
3.
Guru memberikan umpan balik
atas proses pembelajaran dan hasil laporan individu, dan melakukan tes tertulis
dengan soal Uji Kompetensi 1.3.
4. Guru
menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya dan menugaskan peserta didik
untuk mengerjakan Aktivitas 1.5 secara kelompok. (kegiatan
literasi di rumah)
Pertemuan
Kelima
Kegiatan
Pendahuluan
1. Guru
mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran dengan melakukan berdoa,( religius ) menanyakan kehadiran
peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber
belajar.
2. Guru
memberi motivasi dengan membimbing peserta didik menyanyikan lagu wajib
nasional. ( nasionalisme
)
3. Guru
melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai semangat komitmenkebangsaan
seperti yang ditunjukkan oleh para pendiri negara dalam perumusan dan penetapan
Pancasila sebagai Dasar Negara.
4. Guru
menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi yang akan
dicapai.
5. Guru
membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang manfaat proses
pembelajaran.
6.
Guru menjelaskan materi dan
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
1. Guru
membentuk beberapa kelompok siswa, dengan jumlah anggota empat sampai dengan
lima peserta didik. Upayakan anggota kelompok berbeda dengan pertemuan
sebelumnya. (toleransi, saling menhargai)
2. Guru
meminta peserta didik mengamati gambar lambang sila Pancasila dalam Lambang
Negara Garuda Pancasila. (kegiatan literasi)
3. Guru
memberi penjelasan gambar berkaitan dengan semangat dan komitmen kebangsaan
dalam merumuskan dan menetapkan Dasar Negara. (kegiatan
literasi)
4. Guru
membimbing peserta didik secara kelompok untuk mengidentifikasi pertanyaan dari
wacana yang berkaitan dengan semangat komitmen kebangsaan dalam merumuskan dan
menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara. (rasa ingin
tahu, kritis, kerjasama)
5. Guru
dapat membimbing peserta didik menyusun pertanyaan seperti berikut ini.
a. Apa
semangat dan komitmen yang dimiliki para tokoh perumus Dasar Negara?
b. Apa
semangat dan komitmen yang menjiwai sidang BPUPKI dalam merumuskan DasarNegara?
c. Apa
semangat dan komitmen yang menjiwai sidang PPKI dalam menetapkan Dasar Negara?
d. Bagaimana
tugas generasi muda terhadap Pancasila sebagai Dasar Negara?
e. Bagaimana
cara mempertahankan Pancasila sebagai Dasar Negara?
f. Bagaimana
mewujudkan semangat dan komitmen para pendiri negara pada saat ini?
(rasa ingin tahu, kritis,
kerjasama)
6. Guru
membimbing peserta didik secara kelompok untuk mencari informasi untuk menjawab
pertanyaan yang sudah disusun mengerjakan dan Aktivitas 1.5, dengan membaca
Buku PPKn Kelas VII Bab 1, Subbab C. (kritis,
kerjasama) dan (kegiatan literasi)
7. Guru
memfasilitasi peserta didik dengan sumber belajar lain seperti buku tentang
biografi tokoh pendiri negara dan internet.
Guru
membimbing peserta didik untuk mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi
yang sudah diperoleh sebelumnya, seperti : Persamaan
semangat dan komitmen para perumus Dasar Negara.
a. Perbedaan
semangat dan komitmen para perumus Dasar Negara.
b. Arti
penting semangat dan komitmen para pendirinegara dalam kehidupan saat ini.
Selain itu, guru membimbing peserta didik secara kelompok untuk menyimpulkan
arti penting semangat dan komitmen kebangsaan para pendiri negara dalam
merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara.
Hal
lain yang harus, dibimbing adalah menyusun kebulatan tekad untuk mempertahankan
Pancasila sebagai Dasar Negara dalam spanduk atau kertas atau media lainnya. (kritis logis, kerjasama/gotong royong, dan toleran)
8. Guru
membimbing peserta didik menyusun laporan hasil telaah tentang semangat dan
komitmen kebangsaan para pendiri negara dalam merumuskan dan menetapkan
Pancasila sebagai Dasar Negara. Laporan dapat berupa display, bahan
tayang, maupun dalam bentuk kertas lembaran. (kerjasama,
teliti, logis, estetis)
9. Guru
membimbing setiap kelompok untuk menyajikan hasil telaah di kelas. Kegiatan
penyajian dapat setiap kelompok secara bergantian di depan kelas. (percaya diri, berkomunikasi dengan santun, kritis logis
& sistematis)
10. Guru
membimbing Peserta didik menandatangai kebulatan tekad dan membacakan secara
bersama-sama dipimpin oleh salah satu peserta didik.
11.
Kebulatan tekad
mempertahankan Pancasila dipajang di dinding kelas atau papan informasi kelas
Kegiatan Penutup
1.
Guru membimbing peserta
didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya jawab secara klasikal. (mandiri, kerjasama, kritis logis)
2.
Guru melakukan refleksi
dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan dan
menentukan tindakan yang akan dilakukan berkaitan dengan penetapan Pancasila
sebagai Dasar Negara. Guru dapat meminta peserta didik menjawab pertanyaan
berikut:
a.
Apa manfaat yang diperoleh
dari mempelajari penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara bagi kalian?
b.
Apa sikap yang kalian
peroleh dari proses pembelajaran yang telah dilakukan?
c.
Apa manfaat yang diperoleh
melalui proses pembelajaran yang telah dilakukan?
d.
Apa rencana tindak lanjut
akan kalian lakukan?
e.
Apa sikap yang perlu
dilakukan selanjutnya?
(jujur, mengetahui kelebihan dan kelemahan)
3.
Guru memberikan umpan balik
atas proses pembelajaran dan hasil laporan individu.
4.
Guru menjelaskan rencana
kegiatan pertemuan berikutnya dan menugaskan peserta didik untuk mempelajari
Bab 2. (literasi:
baca dan pelajari di rumah)
I.
PENILAIAN
PERTEMUAN
PERTAMA
1. Penilaian Kompetensi Sikap
Teknik
penilaian kompetensi sikap untuk pertemuan pertama menggunakan teknik penilaian
pengamatan sikap. Pedoman pengamatan sikap dapat menggunakan format :
Pedoman Pengamatan
Sikap
Kelas :
.............................
Hari,
Tanggal :
.............................
Pertemuan
Ke : .............................
Materi Pokok
: .............................
NO
|
Nama Peserta
Didik
|
Aspek Penilaian
|
||||
Mensyukuri
Pancasila
|
Menghargai
Jasa Pahlawan
|
Peduli
|
Tanggung
Jawab
|
Kerjasama
|
||
1
|
|
4
|
4
|
3
|
3
|
4
|
2
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
Skor
penilaian menggunakan skala 1-4, yaitu :
Skor 1
apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap yang dinilai.
Skor 2
apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap yang dinilai.
Skor 3
apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai.
Skor 4
apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap yang dinilai.
Jika contoh
penilaian terjadi seperti yang ditampilkan di atas, nilai untuk Ani adalah
berdasarkan
modus (skor yang paling banyak muncul), yakni 4 atau Sangat Baik.
2.
Penilaian
Kompetensi Pengetahuan
Teknik
penilaian kompetensi pengetahuan pada pertemuan pertama dengan
Tes Tulis,Lisan,Penugasan
3.
Penilaian
Kompetensi Keterampilan
Penilaian
keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau
mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/ saran,
serta mengapresiasi pada saat menyampaikan hasil telaah tentang Perumusan
Pancasila sebagai Dasar Negara. Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil
telaah dapat menggunakan format di bawah ini, dengan ketentuan aspek penilaian
dan rubriknya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta keperluan
guru.
NO
|
Nama Peserta
Didik
|
Kemampuan
Bertanya
|
Kemampuan
Menjawab/
Berargumentasi
|
Memberi
Masukan/
Saran
|
Mengapresiasi
|
||||||||||||
1
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan :
Diisi dengan tanda ceklist
Kategori
Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Nilai = (Skor Perolehan × 50) : 2
Pedoman Penskoran (Rubrik)
NO
|
Aspek
|
Penskoran
|
1
|
Kemampuan
Bertanya
|
Skor 4
apabila selalu bertanya.
Skor 3 apabila
sering bertanya.
Skor 2
apabila kadang-kadang bertanya.
Skor
1 apabila tidak pernah bertanya
|
2
|
KemampuanMenjawab/
Argumentasi
|
Skor 4
apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas.
Skor 3
apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas.
Skor 2
apabila materi/jawaban benar, tidak rasional,dan tidak jelas.
Skor 1
apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan tidak jelas.
|
3
|
Kemampuan
Memberi
Masukan
|
Skor 4
apabila selalu memberi masukan.
Skor 3
apabila sering memberi masukan.
Skor 2
apabila kadang-kadang memberi masukan.
Skor
1 apabila tidak pernah memberi masukan.
|
4
|
Mengapresiasi
|
Skor 4
apabila selalu memberikan pujian.
Skor 3
apabila sering memberikan pujian.
Skor 2
apabila kadang-kadang memberi pujian.
Skor
1 apabila tidak pernah memberi pujian.
|
PERTEMUAN
KEDUA
1. Penilaian Kompetensi Sikap
Teknik penilaian kompetensi sikap untuk
pertemuan kedua menggunakan teknik penilaian sikap dengan observasi. Pada
subbab ini, sikap dan keterampilan yang ingin dicapai adalah pembiasaan dan
pensuasanaan lingkungan. Aspek yang diambil adalah menanamkan sikap menghargai
proses penyusunan Pancasila. Nilai-nilai dari menghargai proses penyusunan
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya : Menghargai Musyawarah
Pedoman Observasi
Sikap Menghargai Musyawarah
a. Petunjuk
Lembaran ini
diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam tanggung
jawab. Berilah tanda ceklist pada
kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang ditampilkan oleh peserta didik,
dengan kriteria sebagai berikut.
Skor
4 apabila selalu melakukan sesuai aspek pengamatan.
Skor
3 apabila sering melakukan sesuai aspek pengamatan.
Skor
2 apabila kadang-kadang melakukan sesuai aspek pengamatan.
Skor
1 apabila tidak pernah melakukan sesuai aspek pengamatan.
Nama
Peserta Didik :
..................................................
Kelas :
..................................................
Periode
Pengamatan :
..................................................
Materi
Pokok :
..................................................
NO
|
Aspek Pengamatan
|
Skor
|
|||
4
|
3
|
2
|
1
|
||
1
|
Tidak
memaksakan pendapat.
|
|
|
|
|
2
|
Mendahulukan
musyawarah.
|
|
|
|
|
3
|
Terbuka
untuk menerima sesuatu yang baru.
|
|
|
|
|
4
|
Menghargai
pendapat orang lain.
|
|
|
|
|
5
|
Melaksanakan
hasil musyawarah.
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
|
|
|
|
2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Teknik
penilaian kompetensi pengetahuan pada pertemuan kedua dengan mengobservasi
jawaban dan hasil pekerjaan pada Aktivitas 1.2 (Tabel 1.1). Observasi
pengetahuan peserta didik dilakukan dalam bentuk menilai isian Aktivitas 1.2
Penskoran jawaban diberi skor rentang 1-4, dan nilai maksimal 100. Adapun
kriteria skor diantaranya sebagai berikut.
Skor
1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja.
Skor
2 jika jawaban berupa mendefinisikan.
Skor
3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian.
Skor
4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis.
Nilai = Skor Perolehan × 25
3.
Penilaian
Kompetensi Keterampilan
Penilaian
keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau
mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/ saran,
serta mengapresiasi pada saat menyampaikan hasil telaah tentang perumusan
Pancasila sebagai Dasar Negara. Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil
telaah dapat menggunakan format di bawah ini, dengan ketentuan aspek penilaian
dan rubriknya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta keperluan
guru.
NO
|
Nama Peserta Didik
|
Kemampuan
Bertanya
|
Kemampuan
Menjawab/
Berargumentasi
|
Memberi
Masukan/
Saran
|
Mengapresiasi
|
||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan :
Diisi dengan tanda ceklist
Kategori
Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Nilai =
(Skor Perolehan × 50) : 2
Pedoman Penskoran (Rubrik)
NO
|
Aspek
|
Penskoran
|
1
|
Kemampuan
Bertanya
|
Skor 4
apabila selalu bertanya.
Skor 3
apabila sering bertanya.
Skor 2
apabila kadang-kadang bertanya.
Skor
1 apabila tidak pernah bertanya
|
2
|
KemampuanMenjawab/
Argumentasi
|
Skor 4
apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas.
Skor 3
apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas.
Skor 2
apabila materi/jawaban benar, tidak rasional,dan tidak jelas.
Skor 1
apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan tidak jelas.
|
3
|
Kemampuan
Memberi
Masukan
|
Skor 4
apabila selalu memberi masukan.
Skor 3
apabila sering memberi masukan.
Skor 2
apabila kadang-kadang memberi masukan.
Skor
1 apabila tidak pernah memberi masukan.
|
4
|
Mengapresiasi
|
Skor 4
apabila selalu memberikan pujian.
Skor 3
apabila sering memberikan pujian.
Skor 2
apabila kadang-kadang memberi pujian.
Skor
1 apabila tidak pernah memberi pujian.
|
PERTEMUAN
KETIGA
1. Penilaian Kompetensi Sikap
Teknik
penilaian kompetensi sikap dapat menggunakan observasi. Penilaian dilakukan
secara terus menerus selama proses pembelajaran. Penilaian menggunakan
Jurnal Perkembangan
Sikap
Kelas : ……..............…….
Semester
: ……..............…….
NO
|
Tanggal
|
Nama Siswa
|
Catatan Perilaku
|
Butir Sikap
|
1
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Teknik
penilaian kompetensi pengetahuan pada pertemuan ketiga dengan mengobservasi
kemampuan peserta didik dalam memahami
sidang BPUPKI dalam bentuk simulasi.
Kunci
Jawaban
Jawaban
Uji Kompetensi 1.1
1.
BPUPKI dibentuk sebagai perwujudan janji
Jepang untuk memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.
2.
Keanggotaan BPUPKI berasal dari tokoh-tokoh
yang mewakili berbagai daerah di Indonesia.
3.
Tugas BPUPKI adalah menyelidiki usaha-usaha
persiapan kemerdekaan Indonesia.
4.
Sidang resmi BPUPKI dilaksanakan dalam dua
masa sidang, (1) tanggal 29 Mei s.d 1 Juni 1945 membahas rumusan Dasar
Negara; (2)
tanggal 10 Juli s.d 17 Juli 1945.
5.
Sidang tidak resmi BPUPKI berlangsung dalam
masa reses antara sidang pertama dan sidang kedua untuk membahas rancangan
Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Penilaian
pengetahuan peserta didik dilakukan dalam bentuk menilai jawaban.
Penskoran
jawaban diberi skor rentang 1-4, dan nilai maksimal 100. Adapun kriteria skor
diantaranya sebagai berikut.
Skor 1 jika
jawaban hanya berupaya menjawab saja.
Skor 2 jika
jawaban berupa mendefinisikan.
Skor 3 jika
jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian.
Skor 4 jika
jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis.
Nilai = Skor Perolehan × 5
3. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Penilaian kompetensi keterampilan
menggunakan teknik penilaian kinerja untuk menilai aktivitas simulasi yang
dilakukan oleh peserta didik. Penilaian kinerja dilakukan untuk melihat
kemampuan peserta didik dalam menyusun rencana simulasi kelas dan melaksanakan
simulasi sidang BPUPKI. Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telaah dapat
menggunakan format berikut ini, dengan ketentuan aspek penilaian dan rubriknya
dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta keperluan guru.
NO
|
Nama Peserta Didik
|
Kemampuan
Bertanya
|
Kemampuan
Menjawab/
Berargumentasi
|
Memberi
Masukan/
Saran
|
Mengapresiasi
|
||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan : Diisi
dengan tanda ceklist
Kategori Penilaian : 4 = sangat baik,
3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Nilai = (Skor Perolehan × 50) : 2
Pedoman Penskoran (Rubrik)
NO
|
Aspek
|
Penskoran
|
1
|
Kemampuan
Bertanya
|
Skor 4
apabila selalu bertanya.
Skor 3
apabila sering bertanya.
Skor 2
apabila kadang-kadang bertanya.
Skor
1 apabila tidak pernah bertanya
|
2
|
KemampuanMenjawab/
Argumentasi
|
Skor 4
apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas.
Skor 3
apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas.
Skor 2
apabila materi/jawaban benar, tidak rasional,dan tidak jelas.
Skor 1
apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan tidak jelas.
|
3
|
Kemampuan
Memberi
Masukan
|
Skor 4
apabila selalu memberi masukan.
Skor 3
apabila sering memberi masukan.
Skor 2
apabila kadang-kadang memberi masukan.
Skor
1 apabila tidak pernah memberi masukan.
|
4
|
Mengapresiasi
|
Skor 4
apabila selalu memberikan pujian.
Skor 3
apabila sering memberikan pujian.
Skor 2
apabila kadang-kadang memberi pujian.
Skor
1 apabila tidak pernah memberi pujian.
|
PERTEMUAN
KEEMPAT
1. Penilaian Kompetensi Sikap
Teknik
penilaian kompetensi sikap dapat menggunakan observasi. Penilaian dilakukan
secara terus menerus selama proses pembelajaran. Format penilaian sikap dapat
menggunakan :
Jurnal Perkembangan Sikap
Kelas : ……..............…….
Semester : ……..............…….
NO
|
Tanggal
|
Nama Siswa
|
Catatan Perilaku
|
Butir Sikap
|
1
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Teknik
penilaian kompetensi pengetahuan pada pertemuan ketiga dengan melaksanakan uji
kompetensi mengenai pengesahan Pancasila. Soal dapat disiapkan oleh Guru.
Penilaian
pengetahuan peserta didik dilakukan dalam bentuk menilai jawaban. Penskoran
jawaban diberi skor rentang 1-4, dan nilai maksimal 100. Adapun kriteria skor
diantaranya sebagai berikut.
Skor 1 jika jawaban hanya berupaya
menjawab saja.
Skor 2 jika jawaban berupa
mendefinisikan.
Skor 3 jika jawaban berupa
mendefinisikan dan sedikit uraian.
Skor 4 jika jawaban berupa
mendefinisikan dan penjelasan logis.
Nilai = Skor Perolehan × 25
3.
Penilaian
Kompetensi Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan
melihat kemampuan peserta didik dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan
menjawab pertanyaan atau mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam
memberikan masukan/ saran, serta mengapresiasi pada saat menyampaikan hasil
telaah tentang semangat pendiri Negara dalam penyusunan Pancasila sebagai Dasar
Negara. Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telaah dapat menggunakan
format di bawah ini, dengan ketentuan aspek penilaian dan rubriknya dapat
disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta keperluan guru.
NO
|
Nama Peserta Didik
|
Kemampuan
Bertanya
|
Kemampuan
Menjawab/
Berargumentasi
|
Memberi
Masukan/
Saran
|
Mengapresiasi
|
||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan : Diisi dengan tanda
ceklist
Kategori Penilaian : 4 = sangat baik,
3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Nilai = (Skor Perolehan × 50) : 2
Pedoman Penskoran (Rubrik)
NO
|
Aspek
|
Penskoran
|
1
|
Kemampuan
Bertanya
|
Skor 4
apabila selalu bertanya.
Skor 3
apabila sering bertanya.
Skor 2
apabila kadang-kadang bertanya.
Skor
1 apabila tidak pernah bertanya
|
2
|
KemampuanMenjawab/
Argumentasi
|
Skor 4
apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas.
Skor 3
apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas.
Skor 2
apabila materi/jawaban benar, tidak rasional,dan tidak jelas.
Skor 1
apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan tidak jelas.
|
3
|
Kemampuan
Memberi
Masukan
|
Skor 4
apabila selalu memberi masukan.
Skor 3
apabila sering memberi masukan.
Skor 2
apabila kadang-kadang memberi masukan.
Skor
1 apabila tidak pernah memberi masukan.
|
4
|
Mengapresiasi
|
Skor 4
apabila selalu memberikan pujian.
Skor 3
apabila sering memberikan pujian.
Skor 2
apabila kadang-kadang memberi pujian.
Skor
1 apabila tidak pernah memberi pujian.
|
PERTEMUAN
KELIMA
1. Penilaian Kompetensi Sikap
Teknik
penilaian kompetensi sikap dapat menggunakan Penilaian Diri. Penilaian
dilakukan dengan menggunakan instrumen seperti berikut ini.
Lembar Penilaian
Sikap
Nama : ...............................
Kelas :
...............................
Semester :
...............................
Petunjuk :
Berilah
tanda ceklist ( ) pada kolom 1 (tidak pernah), 2 (kadang-kadang), 3 (sering), atau
4 (selalu) sesuai dengan keadaan kalian yang sebenarnya.
Penilaian
Diri Siswa
NO
|
Pernyataan
|
4
|
3
|
2
|
1
|
1
|
Saya
bertambah yakin akan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa setelah memahami Pancasila
|
|
|
|
|
2
|
Saya
menjalankan ibadah agama yang dianut sebagai pengamalan sila kesatu
Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa
|
|
|
|
|
3
|
Saya
bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa Indonesia
yang memiliki dasar negara
Pancasila
|
|
|
|
|
4
|
Saya
berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
|
|
|
|
|
5
|
Saya
datang ke sekolah tepat waktu
|
|
|
|
|
6
|
Saya mengumpulkan
tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan
|
|
|
|
|
7
|
Saya
menghormati teman yang berbeda pendapat dalam bermusyawarah
|
|
|
|
|
8
|
Saya
melaksanakan hasil keputusan musyawarah kelas meskipun berbeda dengan
keinginan saya
|
|
|
|
|
9
|
Saya
bekerja sama dengan siapapun tanpa membeda-bedakan teman
|
|
|
|
|
10
|
Saya
bergaul tanpa membedabedakan teman
|
|
|
|
|
11
|
Saya
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila
|
|
|
|
|
12
|
Saya
mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi
|
|
|
|
|
13
|
Saya
berperilaku santun kepada orang lain
|
|
|
|
|
14
|
Saya
berbicara sopan kepada orang lain
|
|
|
|
|
15
|
Saya
mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain
|
|
|
|
|
2.
Penilaian
Kompetensi Pengetahuan
Teknik
penilaian kompetensi pengetahuan pada pertemuan kelima dengan melaksanakan uji
kompetensi dan uji pemahaman materi.
Jawaban Uji Kompetensi 1.2
1.
Tokoh yang mengusulkan rumusan Dasar Negara
:
(1)
M Yamin;
(2)
Soepomo;
(3)
Ir. Soekarno.
2.
Usulan rumusan Dasar Negara dari Ir.
Soekarno.
(1)
Kebangsaan Indonesia.
(2)
Internasionalisme atau peri kemanusiaan.
(3)
Mufakat atau demokrasi.
(4)
Kesejahteraan sosial.
(5)
Ketuhanan yang berkebudayaan.
3.
Usulan rumusan Dasar Negara dari pendiri
negara.
4.
Panitia Sembilan bertugas untuk menyelidiki
usul-usul mengenai perumusan Dasar Negara, dan anggotanya terdiri atas
(1)
Ir.
Soekarno; (2) Mohammad Hatta; (3) Muhammad Yamin; (4) A.A Maramis; (5) Achmad
Soebardjo; (6) KH. Wachid Hasjim; (7) Abdoel Kahar Moezakir; (8) H. Agoes
Salim; dan (9) R. Abikusno Tjokrosoejoso.
5.
Rumusan Dasar Negara dalam naskah Piagam
Jakarta.
(1)
Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemelukpemeluknya.
(2)
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
(3)
Persatuan Indonesia.
(4)
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
(5)
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Uji Kompetensi 1.3
1.
Tugas PPKI adalah untuk mempersiapkan
kemerdekaan bangsa Indonesia.
2.
Keanggoataan PPKI berasal dari tokoh-tokoh
yang mewakili bangsa Indonesia.
3.
Alasan perubahan sila pertama naskah Piagam
Jakarta adalah adanya pernyataan keberatan wakil- wakil Protestan dan Katolik
terhadap bunyi pasal ”Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam
bagi pemeluk-pemeluknya”. Agar
supaya tidak terpecah belah sebagai bangsa, para pendiri negara sepakat untuk
mengubah rumusannya menjadi ”Ketuhanan Yang Maha Esa”.
4.
Perbedaan rumusan Dasar Negara dalam naskah
Piagam Jakarta dan Pembukaan UUD 1945
Piagam Jakarta
|
Pembukaan UUD 1945
|
1. Ketuhanan,
dengkewajibanmenjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan
yang adil danberadab.
3. Persatuan
Indonesia.
4. Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
|
1. Ketuhanan Yang
Maha Esa.
2. Kemanusiaan
yang adil dan beradab.
3. Persatuan
Indonesia.
4. Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaandalampermusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
|
5.
Hasil sidang PPKI.
a. Menetapkan UUD 1945.
b. Memilih Presiden dan Wakil
Presiden, yaitu Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta.
c. Membentuk sebuah Komite Nasional.
Penilaian pengetahuan dilakukan dalam
bentuk mengerjakan aktivitas. Penskoran aktivitas diberi skor rentang 1-4, dan
nilai maksimal 100.
Adapun kriteria skor diantaranya
adalah sebagai berikut.
Skor 1 jika jawaban hanya berupaya
menjawab saja.
Skor 2 jika jawaban berupa
mendefinisikan.
Skor 3 jika jawaban berupa
mendefinisikan dan sedikit uraian.
Skor 4 jika jawaban berupa
mendefinisikan dan penjelasan logis.
Nilai = Skor Perolehan × 5
Uji Pemahaman
Dalam
mempelajari materi bab ini, tentu ada materi yang dengan mudah dapat dipahami,
dan ada juga yang sulit dipahami. Oleh karena itu, lakukan penilaian diri atas
pemahaman terhadap materi pada bab ini dengan memberikan tanda ceklist pada kolom sangat paham, paham
sebagian, dan belum paham.
NO
|
Submateri
Pokok
|
Sangat
Paham
|
Paham
Sebagian
|
Belum
Paham
|
1
|
Perumusan
Pancasila sebagai Dasar Negara.
a.
Pembentukan BPUPKI.
b.
Perumusan Dasar Negara oleh pendiri negara.
|
|
|
|
2
|
Penetapan
Pancasila sebagai Dasar Negara
|
|
|
|
3
|
Semangat
dan komitmen kebangsaan para pendiri negara dalam perumusan dan penetapan
Pancasila.
a. Nilai
semangat pendiri negara.
b.
Komitmen para pendiri negara dalam perumusan
Pancasila sebagai Dasar Negara.
|
|
|
|
3. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Penilaian
kompetensi keterampilan menggunakan teknik penilaian portofolio untuk menilai
aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik. Contoh instrumen penilaian
portofolio dan penilaian kinerja dapat menggunakan format penilaian di bagian
1.
PENGAYAAN
Kegiatan pembelajaran pengayaan diberikan
kepada peserta didik yang telah menguasai materi memahami keberagaman
masyarakat Indonesia.
Bentuk pengayaan dapat dilakukan dengan
antara lain sebagai berikut.
1. Guru memberikan tugas mempelajari lebih lanjut
tentang materi pokok dari berbagai sumber dan mencatat hal-hal penting.
Selanjutnya menyajikan dalam bentuk laporan tertulis atau membacakan di depan
kelas.
2. Peserta didik membantu peserta didik lain yang
belum tuntas dengan pembelajaran tutor sebaya.
REMEDIAL
Remedial
dilaksanakan untuk peserta didik yang belum memahami keberagaman masyarakat
Indonesia.
Kegiatan
remedial dilakukan dengan mengulang materi pembelajaran apabila peserta didik
yang sudah tuntas di bawah 75%.
Sedangkan
apabila peserta didik yang sudah tuntas lebih dari 75% maka kegiatan remedial
dapat dilakukan atara lain sebagai berikut
1.
Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum
tuntas
2.
Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas
3.
Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan.
Perlu diperhatikan bahwa materi yang
diulang atau dites kembali adalah materi pokok atau keterampilan yang
berdasarkan analisis belum dikuasai oleh peserta didik. Kegiatan remedial bagi
kompetensi sikap dilakukan dalam bentuk pembinaan secara holistis, yang
melibatkan guru bimbingan konseling dan orang tua.
Mengetahui:
Kepala Sekolah,
Mustajib, S.Pd.
NIP. 19681231 199203 1 136
|
|
Mataram, 26
Juli 2017
Guru Mata Pelajaran PKn,
Drs. Damri Ahmad
NIP. 19651231 199203 1 228
|
Mat siang Bpk, trims ya atas postingan RPPnya, kalau bisa tolong sekalian dengan semester genap punya biar lebih komplit, sekali lagi trims
BalasHapus